SumberDaya Ekonomi Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Pegiringan adalah adanya Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti Peternakan,Perikanan. Potensi Desa Pegiringan, lebih jelas kami paparkan sebagai berikut : Potensi yang ada di Pegiringan untuk mendukung kemajuan Desa, baik dari sumber daya alam, sumber
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbicara tentang Surabaya pasti terbesit dalam pikiran kita bahwa Kota Surabaya adalah kota yang besar, kota maju yang kaya dengan hasil industri dan jasanya. Tetapi, apakah kalian tahu, bahwa dibalik kesuksesan Kota Surabaya terdapat daerah penyangga yang tergabung dalam "Gerbangkertosusila" yaitu Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan. Gerbangkertasusila adalah kawasan metropolitan Jawa Timur yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan berpusat di Kota salah satu penyangga Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian melihat keadaan saat ini, Sekarang pertanyaannya, apakah Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi kota mandiri? Ya, melihat indikator kota mandiri yang mengatakan bahwa "kota mandiri adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri atau sebagian besar penduduknya, sebagian besar aktivitas dari masyarakat dilakukan didalam kota tersebut, hanya sedikit pergerakan yang terjadi keluar wilayah karena terjangkaunya jarak fasilitas-fasilitas yang ada" Kabupaten Sidoarjo sudah dapat memenuhinya. Karena Kabupaten Sidoarjo memiliki Sumber Daya Manusia yang terus berkembang baik dan Sumber Daya Alam yang melimpah. Data dari Badan Pusat Statistik BPS menunjukan bahwa Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan penduduk disetiap tahunnya dapat dilihat bahwa dari tahun 2015 sampai 2016 mengalami kenaikan, yaitu dari jiwa menjadi jiwa. Kenaikan penduduk ini merupakan sebuah potensi bagi Kabupaten Sidoarjo karena pertumbuhan penduduk yang semakin banyak akan menimbulkan kebutuhan masyarakat dan hal itu tentunya harus didukung dengan pembangunan infrastruktur untuk memenuhinya. Jika hal ini terlaksana secara berkelanjutan maka akan terjadi pula pembangunan yang berkelanjutan, dan hal itu akan menjadi peluang Sidoarjo menjadi kota mandiri. Selanjutnya dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia SDM Kabupaten Sidoarjo juga telah didukung dengan adanya sekolah dari jenjang sebelum SD sebanyak 272, SD sebanyak 227, SMP sebanyak 62 dan SMA sebanyak 37 unit sekolah. Selain sekolah juga ada perguruan tinggi PT yang dapat meningkatkan SDM Sidoarjo yaitu sebanyak 14 PT pada tahun 2016 baik negeri maupun swasta dengan jumlah mahasiswa yang masuk sebanyak jiwa. Jika fasilitas ini dimaksimaalkan fungsionalnya tentunya akan mendukung pembentukan SDM yang berkualitas dan tentunya menjadi peluang kemajuan Sidoarjo hingga nantinya menjadi kota Sidoarjo juga memiliki industri sejumlah 631 unit yang terbagi kedalam industri besar sebanyak 215 unit dan industri sedang sebanyak 416 unit. Dan telah menarik tenaga kerja sejumlah jiwa yang bekerja di dalam indsutri besar sebanyak jiwa dan dalam industri sedang sebanyak jiwa. Hal ini tentu dapat dimaksimalkan sebagai penunjang ekonomi di Sidoarjo dan menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat serta pemasukan pemerintah Sidoarjo. Jika hal ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya maka ekonomi dapat berkembang dengan baik dan menjadi peluang untuk Sidoarjo menjadi kota yang Kabupaten Sidoarjo juga telah didukung oleh fasilitas-fasilitas seputar dunia kesehatan dan farmasi yaitu dengan total sebanyak Hal ini menandakan bahwa Sidoarjo sudah mandiri di bidang kesehatannya. Dengan adanya peningkaytan SDM maka nantinya bidang kesehatan juga akan meningkat kualitasnya dan ini juga merupakan peluang Sidoarjo untuk menjadi kota mandiri yang berkualitas. Di sisi lain, Kabupaten Sidoarjo juga memiliki Sumber Daya Alam SDA yang melimpah disektor pertanian, perikanan dan wisata alamnya. Hal ini dapat menjadi salah satu cara peningkatan perekonomian Kabupaten Sidoarjo, dengan pemanfaatan yang optimal sektor ini dapat menjadi sektor vital dalam peningkatan perekonomian masyarakat ataupun Pemerintah Sidoarjo. Pada sektor pertanian antara lain yaitu padi, tebu, jagung, kedelai dan masih banyak lagi. Dengan ini jika pangan terpenuhi dengan baik, maka tingkat kesehatan penduduk dapat terjamin dan akan meningkatkan angka fertilitas serta menurunkan angka mortalitas dengan pasokan pangan yang memadai. Pada sektor perikanan letak Sidoarjo sangat diuntungkan karena berbabatasan langsung dengan Selat Madura. Selain itu banyak sekali pemanfaatan bidang perairan berupa tambak seperti udang dan bandeng sebagai komoditas utama. Sektor lainnya yaitu pariwisata, seperti wisata bahari tlocor, delta fishing dan lainnya. Jika sektor pariwisata tersebut dapat dimanfaatkan secara baik maka akan menjadi potensi yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang. Hal ini tentunya menjadi salah satu sumber penghasilan daerah Kabupaten Sidoarjo dan juga dapat menjadi potensi untuk bisa menyongsong kota mandiri. 1 2 Lihat Sosbud SelengkapnyaKeselamatandan Kesehatan Kerja merupakan salah satu bentuk kesejahteraan bagi anggota yang harus diperjuangkan melalui penerapan SMK3 di tempat kerja. (SPN News) Serang, Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat ketat dalam segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya mempersyaratkan adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk
1. Abstrak Sebuah kawasan baik dalam lingkup kota, pinggiran kota maupun desa, banyak menyimpan potensi lokal dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan guna mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya terdapat di desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Dengan kondisi tapaknya berada di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, dimana sebagian besar areanya berupa tambak ikan. Hal ini mempengaruhi tata kehidupan masyarakat serta kondisi sosial ekonominya. Banyaknya nelayan maupun petani tambak, serta melimpahnya hasil tambak berupa ikan bandeng dan hasil laut lainnya, maka berpengaruh terhadap berkembangnya sarana wisatanya. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat kolam-kolam pemancingan ikan, dan tumbuhnya warung-warung kuliner dengan menu utama ikan bandeng bakar yang menjadi ikon bagi desa Kalanganyar. Begitu pula dengan tata kehidupan masyarakat yang taat menjalankan tradisi keislaman tercermin dalam kehidupan seharihari, berpeluang untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata yang khas, misalnya musik patrol, rebana dan qasidah. Demikian pula dengan keberadaan tapak, dimana sebagian besar berada di tepian laut, dengan panorama alamnya yang khas dapat diselaraskan dengan mengembangkan konsep rancangan Arsitektur Pesisir pada penyelesaian bangunan-bangunannya, serta mengembangkan konsep fasilitas wisata air lainnya, seperti mendayung, dan susur sungai pada hutan bakau. Diharapkan kegiatan ini akan dapat mendukung terciptanya sebuah desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan dan potensi kawasan Kalangnyar, karenanya digunakan metode eksploratif dan diskriptif, yakni mengeksplorasi seluruh potensi yang ada diuraikan secara diskriptif, selanjutnya dilakukan analisa menggunakan teknik pembacaan sinkronik dan diakronik untuk diperoleh hasil yang dijabarkan secara kualitatif, sehingga akan dapat diwujudkan upaya untuk mewujudkan kawasan Kalanganyar menjadi sebuah desa wisata. Kata-kunci desa, kalanganyar, lokal, potensi, wisata, Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume XVIII Nomor 1 November 2020 E-mail 1 Pengembangan Potensi Wilayah Sidoarjo pada Sektor Pariwisata Fitria Widiyani Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang No. 18, kec. Gayungan, Surabaya 1. Abstrak Sebuah kawasan baik dalam lingkup kota, pinggiran kota maupun desa, banyak menyimpan potensi lokal dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan guna mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya terdapat di desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Dengan kondisi tapaknya berada di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, dimana sebagian besar areanya berupa tambak ikan. Hal ini mempengaruhi tata kehidupan masyarakat serta kondisi sosial ekonominya. Banyaknya nelayan maupun petani tambak, serta melimpahnya hasil tambak berupa ikan bandeng dan hasil laut lainnya, maka berpengaruh terhadap berkembangnya sarana wisatanya. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat kolam-kolam pemancingan ikan, dan tumbuhnya warung-warung kuliner dengan menu utama ikan bandeng bakar yang menjadi ikon bagi desa Kalanganyar. Begitu pula dengan tata kehidupan masyarakat yang taat menjalankan tradisi keislaman tercermin dalam kehidupan seharihari, berpeluang untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata yang khas, misalnya musik patrol, rebana dan qasidah. Demikian pula dengan keberadaan tapak, dimana sebagian besar berada di tepian laut, dengan panorama alamnya yang khas dapat diselaraskan dengan mengembangkan konsep rancangan Arsitektur Pesisir pada penyelesaian bangunan-bangunannya, serta mengembangkan konsep fasilitas wisata air lainnya, seperti mendayung, dan susur sungai pada hutan bakau. Diharapkan kegiatan ini akan dapat mendukung terciptanya sebuah desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kekayaan dan potensi kawasan Kalangnyar, karenanya digunakan metode eksploratif dan diskriptif, yakni mengeksplorasi seluruh potensi yang ada diuraikan secara diskriptif, selanjutnya dilakukan analisa menggunakan teknik pembacaan sinkronik dan diakronik untuk diperoleh hasil yang dijabarkan secara kualitatif, sehingga akan dapat diwujudkan upaya untuk mewujudkan kawasan Kalanganyar menjadi sebuah desa wisata. Kata-kunci desa, kalanganyar, lokal, potensi, wisata, JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume XVIII Nomor 1 November 2020 E-mail 2 A. PENDAHULUAN Kabupaten Sidoarjo sebagai sub sistem atau bagian dari ibukota provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat karena adanya berbagai potensi yang ada di wilayahnya, seperti industri, perdagangan, serta perikanan yang menjadi potensi unggulan Cahyono, 2012. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019, pengembangan wilayah Kabupaten Sidoarjo diperuntukkan pada sektor perikanan budidaya yang dikemas dalam sebuah sistem minapolitan. Minapolitan merupakan konsep pengembangan ekonomi suatu daerah dengan menggunakan sektor perikanan sebagai basis perekonomian dengan komoditas unggulan daerah masing-masing, dan konsep ini sesuai untuk diterapkan sebagai strategi pengembangan daerah pesisir di Indonesia. Kawasan pesisir merupakan daerah pantai atau tepi laut, dimana merupakan kawasan yang dinamis dan unik sebagai bagian dari suatu kota. Kawasan ini banyak terletak pada area selatan dan utara pantai Jawa, salah satunya adalah Desa Kalanganyar, di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Dengan luas wilayah ± 13,5 Ha dan 2/3 dari luas tersebut adalah lahan pertambakan, dimana masyarakatnya mengandalkan aktifitas pertambakan pasang surut air laut sebagai mata pencaharian. Potensi bahari ini cukup menjanjikan, selain pemandangan visual khas pesisir dan juga terdapat sentra produksi bandeng yang semakin pesat. Didukung potensi alam dan budaya yang begitu rupa, hal ini dapat menjadi daya tarik wisata bagi Desa Kalanganyar sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Sedangkan menurut Soetarso dan Mulyadin 2001 dalam Pariwisata Inti Rakyat, menyebutkan bahwa desa wisata adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan. Desa-desa yang bisa dikembangkan dalam program desa wisata akan memberikan contoh yang baik bagi desa lainnya. Memberikan contoh yang baik bagi desa lainnya. Merujuk kepada kriteria desa wisata Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, 2010, bahwa desa Kalanganyar saat ini mempunyai potensi utama berupa produksi ikan bandeng serta wisata tambak dan kolam pemancingan ikan. Namun aspek wisata lainnya di Desa Kalanganyar masih sangat rendah. Hal ini terlihat dengan belum adanya sarana yang dapat mendukung kemajuan potensi wisata pada kawasan atau wilayahnya. Banyak sarana fisik yang belum didirikan dan ditata pada area desa ini, meliputi sarana parkir kendaraan wisatawan, penataan pasar ikan, tambak dan sebagainya. Beberapa kawasan terlihat kumuh dan tidak terawat, limbah ikan mengganggu visual maupun kualitas hidup masyarakatnya. Dari uraian kondisi ini, maka penelitian ini bertujuan untuk a. Mengidentifikasi aspek non-fisik, yaitu nilai-nilai sosio-kultural yang dimiliki masyarakat sehingga mampu meningkatkan kualitas fisik kawasan yang mewadahi aspek–aspek infrastruktur pada kawasan desa wisata pesisir b. Melakukan pemetaan potensi fisik kawasan melalui mapping proses pembentukan dan perkembangan kawasan desa terkait, sehingga dapat meningkatkan kualitas non fisik kawasan berdasarkan kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkan potensi desanya. c. Memberikan arahan tatanan ruang Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 3 kawasan dan tampilan bangunan agar dapat membentuk kesan visual-spasial kawasan yang baik dan meningkatkan vitalitas daerahnya. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan potensi alam dan budaya yang kuat, akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Guna memberikan manfaat yang optimal, khususnya bagi masyarakat di lingkungan Desa Kalanganyar, dibutuhkan konsep perancangan dan penataan kawasan desa wisata yang terintegrasi dengan baik, sekaligus memunculkan ciri arsitektur pesisirnya sebagai kearifan lokal B. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah exploratif dan diskriptif, yakni metoda penelitian dengan mengeksplorasi potensi fisik dan non fisik, yang dituangkan dalam uraian diskriptif Faqih, 2007. Dari data yang diperoleh, selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode pembacaan secara sinkronik maupun diakronik, sehingga diperoleh gambaran secara kualitatif potensi fisik dan non fisik sosiol kemasyarakatan yang dapat dikembangkan dalam mendukung terciptanya desa wisata Kalanganyar. Metode Pengumpulan Data Secara keseluruhan, metode pengumpulan data yang dilakukan di kawasan Desa Kalanganyar, Sidoarjo adalah 1. Melakukan observasi lapangan terhadap kondisi fisik, sarana dan prasarana pendukung wisata yang terdapat di kawasan Kalanganyar 2. Melakukan wawancara dengan aparatur pemerintah kepala desa dan jajarannya serta masyarakat desa, pengunjung dan pengelola fasilitas wisata yang ada, terkait pengambilan data primer maupun sekunder, seperti struktur sosial ekonomi masyarakat, karakteristik sosial budaya, dan lain sebagainya yang menjadi potensi kawasan aspek non-fisik C. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Non Fisik Kondisi Sosial Demografi Penduduk desa Kalanganyar berjumlah kurang lebih 5437 orang, yang terdiri dari 1657 Kepala Keluarga KK dengan komposisi penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 2661 orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 2776 orang. Tabel 1. Jumlah penduduk menurut kelompok usia 1. kelompok pendidikan sekolah 2. kelompok tenaga kerja produktif Sumber Monografi Desa Kalanganyar 2015 4 Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah Sidoarjo pada sektor pariwisata Dari tabel kependudukan tersebut, terbaca bahwa masyarakat desa Kalanganyar mempunyai banyak warga yang termasuk dalam kelompok Produktif. Hal ini merupakan aset sumber daya manusia SDM yang dapat dikembangkan sebagai potensi. Gambar 1 hasil laut melimpah Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Mengacu dari monografi Desa Kalanganyar 2015, bahwa sebagian besar penduduk desa Kalanganyar mempunyai mata pencaharian sebagai Petani Tambak, mengingat sebagian besar wilayah Kalanganyar adalah Tambak, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Sumber Monografi Desa Kalanganyar 2015 Selain sebagai petani tambak, masyarakat desa Kalanganyar juga banyak berprofesi sebagai karyawan swasta. Disamping itu banyaknya pedagang/ wirausaha yang ada, didominasi dengan bidang usaha dalam lingkup Pertambakan dan Perikanan, seperti Pengusaha Kolam Pemancingan Ikan, Pengusaha Kuliner/ Warung Makan dengan menu utama hasil laut/ tambak, seperti Bermacam-macam Ikan, Kepiting, Kerang, Udang, Cumi Seafood, Bandeng Bakar, Bandeng Cabut Duri,dan hasil olahan laut lainnya, seperti Kerupuk Ikan, Petis dan Terasi. Dengan kekhasan menu inilah, yang akhirnya banyak dikenal oleh masyarakat, tidak hanya desa Kalanganyar namun meluas sampai di luar wilayah sekitarnya. Aspek Fisik Kondisi Sarana/ Fasilitas Fasilitas Sosial Kemasyarakatan Desa Kalanganyar dengan luas lahan kurang lebih 2923 Ha, dihuni oleh penduduk dengan jumlah 5437 orang, terdiri dari 1731 KK Kepala Keluarga, terdapat dalam 5 RW Rukun Warga dan 23 RT Rukun Tetangga. Dari hasil observasi lapangan, terdapat adanya beberapa balai pertemuan, setingkat RW yang dimanfaatkan oleh warga masyarakat setempat sebagai sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi. Untuk mewadahi aktifitas pertemuan masyarakat setingkat RT, biasanya warga menggunakan salah satu rumah penduduk sebagai tempat berkumpul. Fasilitas Keagamaan Keberadaan fasilitas Masjid dan Mushollah, banyak dijumpai di seluruh pelosok desa Kalanganyar, karena hampir seluruh warganya mayoritas beragama Islam. Dari data Monografi desa Kalanganyar 2015, disebutkan bahwa terdapat 1 Masjid dan 19 Mushollah. Hal ini Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 5 menunjukkan bahwa hampir di setiap lingkungan RT terdapat adanya fasilitas peribadatan bagi umat Islam. Keberadaan bangunan masjid utama berdekatan dengan kantor Balai Desa, dan dihubungkan dengan ruang terbuka yang berupa plasa. Disinilah aktifitas utama sosial kemasyarakatan terjalin, terutama pada saat adanya perayaan hari besar keagamaan, seluruh warga akan berkumpul dan merayakan secara bersama-sama. Fasilitas Perdagangan Banyaknya keberadaan tambak yang mendominasi hampir sebagian besar wilayah desa Kalanganyar, menunjukkan tingginya aktifitas perdagangan, khususnya jual beli ikan yang merupakan hasil dari tambak. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas Pasar Ikan yang terdapat di sekitar desa Kalanganyar, yang sekaligus berfungsi sebagai Pasar Wisata, dengan luas ± 0,0627 Ha. Disamping adanya pasar ikan, banyak pula warga yang membuka usaha dengan berjualan ikan segar, membuka kios/toko yang menjual produk ikan olahan, seperti otak-otak bandeng, bandeng presto, bandeng cabut duri, krupuk ikan, terasi dan petis, serta warung warung makan/ kuliner dengan menu utama bandeng bakar. Hal ini dapat memberikan nuansa yang khas bagi desa Kalanganyar. Fasilitas Pendidikan Fasilitas Pendidikan yang terdapat di lingkungan desa Kalanganyar, cukup beragam jenisnya, mulai dari tingkatan pra-sekolah sampai dengan pendidikan tingkat atas. Dan mayoritas fasilitas pendidikan berlandaskan syariat islam yang menandakan bahwa masyarakat lebih dominan beragama islam Fasilitas Kesehatan Salah satu aspek penting dalam mendukung kegiatan warga masyarakat desa Kalanganyar adalah tersedianya fasilitas kesehatan, yang tersedia dalam bentuk Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pembantu, berjumlah 1 satu buah dan 5 lima buah Posyandu Pos Pelayanan Terpadu yang lebih dikhususkan untuk melayani bayi dan balita. Selain itu ada beberapa tempat pelayanan kesehatan yang dibuka secara perorangan berupa praktek Dokter Umum, maupun Pelayanan Bidan untuk ibu-ibu hamil dan melahirkan. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi/Wisata Kegiatan rekreasi yang paling banyak terdapat di kawasan desa Kalanganyar adalah berupa kolam pemancingan ikan. Kolam Pemancingan yang besar terdapat 6 enam buah, selebihnya adalah berukuran sedang dengan jumlah cukup banyak. Keberadaan kolam pemancingan ikan dimiliki oleh warga secara perorangan dan banyak dikunjungi oleh warga masyarakat dari luar desa Kalanganyar. Berkembangnya bisnis usaha kuliner yang berupa warung makan dengan menu yang khas, dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang dan berwisata kuliner. Sehingga keberadaan warung-warung makan yang ada, dapat menunjang aspek kepariwisataan. Banyaknya warung-warung makan dengan menu yang khas bandeng bakar, perlu didukung dengan kelengkapan fasilitas lainnya, parkir yang memadai. Untuk mengembangkan fasilitas wisata air, tempat rekreasi waterboom, kolam renang maupun sepeda air. Gambar 2 wisata pemancingan Penataan Spasial Kawasan Mengacu pada tata ruang kawasan desa Kalanganyar, terdiri dari sebagian kecil area permukiman, dan sebagian besar merupakan area pertambakan. 6 Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah Sidoarjo pada sektor pariwisata Keberadaan fasilitas/sarana perdagangan dan pemerintahan menjadi bagian didalam kawasan permukiman. Area pertambakan merupakan transisi antara area permukiman dan tepian laut, yang terdapat pula beberapa sungai yang bermuara ke laut. Namun jika melihat potensi dan kondisi geografis yang ada pada kawasan desa Kalanganyar, banyak memberikan kesan estetika visual yang khas dengan pemandangan alamnya. Sehingga untuk menikmati panorama alam dapat ditunjang dengan kegiatan Susur Sungai dengan bersampan/ berperahu sepanjang sungai, pantai dan hutan bakau dapat dikembangkan sebagai kegiatan wisata sekaligus olahraga. Arsitektur Pesisir Meskipun sebagian besar kawasan Kalanganyar didominasi dengan kawasan pesisir dan pertambakan, namun belum banyak tercermin ciri arsitektur pesisir pada bangunannya. Hal ini dikarenakan bangunan hunian menempati area daratan yang agak jauh dari tepian laut. Namun pada area pertambakan ada beberapa bangunan gazebo maupun warung-warung makan yang menggunakan pola dan tampilan arsitektur lokal, yakni bangunan semi permanen dengan bentuk atap pelana, dan sosoran atap yang panjang, sehingga memberikan pernaungan. Dalam perkembangannya nanti, dapat diterapkan pola dan langgam arsitektur pesisir pada bangunannya, sehingga akan memberikan visual estetika yang khas, sebagai daerah wisata. D. KESIMPULAN Dari hasil telaah eksplorasi terhadap potensi-potensi yang dimiliki oleh kawasan kalanganyar, untuk dapat diwujudkan sebagai desa wisata, terdapat pula hambatan atau kendala yang perlu diminimalisasi dampak-dampak negatifnya, yaitu 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, baik terhadap sistem pembuangan sampah padat maupun pembuangan limbah cair buangan dari rumah atau home industry, yang cenderung dibuang ke sungai, sehingga terjadi penyumbatan dan polusi air sungai. Karena salah satu aspek keberhasilan sebuah desa wisata tercermin dari kebersihan lingkungan sekitarnya. 2. Perlu diantisipasi adanya pendangkalan air sungai yang diakibatkan oleh endapan lumpur. Karena pada saat hujan deras atau air laut pasang, kecenderungan terjadi banjir, sampai menggenangi jalan setapak area pertambakan. Karenanya perlu dilakukan pengerukan secara berkala. Sedangkan dari aspek kesiapan masyarakat dalam menyongsong kedatangan pengunjung yang berwisata ke Kalanganyar adalah penunjukan sikap ramah tamah telah ditunjukkan oleh warga masyarakat hendaknya tetap dipertahankan, guna mendukung kenyamanan wisatawan. DAFTAR PUSTAKA Cullen, Gordon 1975. The Concise Townscape . The Architectural Press. Cambridge University Press. Darjosanjoto, Endang Titi Sunarti. 2006. Penelitian Arsitektur Di Bidang Perumahan Dan Permukiman, Its Press, Surabaya. Duerk, Dona. 2008. Architectural Programing, Van Nostrand Reinhold, New York, Faqih, Muhammad. Kerja Kuliah Metodologi Penelitian Arsitektur. Pascasarjana Arsitektur, ITS Surabaya Ismariandi, Rozy,Dkk. 2010. Konsep Pengembangan Kampung Nelayan Pasar Bengkulu Sebagai Kawasan Wisata. Seminar Nasional Perumahan Permukiman Dalam Pembangunan Kota. Arsitektur ITS Surabaya Mulyandari, Hestin. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta Andi Offset Purnamasari, Irma. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Kecamatan Cibadak Kabupaten Fitria Widiyani, pengembangan potensi wilayah 7 Sukabumi. Universitas Diponegoro. Semarang. Soetarso, R. Mohammad Mulyadin, Priasukmana. 2001. Pembangunan Desa Wisata Pelaksanaan Undang – Undang Otonomi Daerah. Spillane, James E. 1994, Ekonomi Pariwisata. Kanisius Yogyakarta Tahir, Mohammad. 2005. Pemanfaatan Ruang Kawasan Tepi Pantai Untuk Rekreasi Dalam Mendukung Kota Tanjungpinang sebagai Waterfront City. Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang. Eva Elviana Prosiding Seminar Archimariture IPLBI 2018 9 Wikrawardana, Andryan. 2009. Membangun Identitas Kota. . diakses pada 03 Pebruari 2018 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
MAKALAHKonservasi Sumber Daya Alam Mangrove Diposting 26th July 2015 oleh Mega Aprilia K. N. 1 Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas. Bergabung segera di Jumlah hewan yang ada di muka bumi diduga berkisar 842.870 ekor dari organisme rendah sampai tinggi. Ada perbedaan pendapat mengenai asal-usul hewan dunia
Siapa yang menyangka di balik kota yang tampak sederhana, Sidoarjo menyimpan berbagai hal-hal menarik yang tidak banyak orang tahu. Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Surabaya memiliki potensi besar yang saat ini makin bersinar di berbagai bidang. Baik dari segi ekonomi, pariwisata, infrastruktur hingga perkembangan properti yang pesat. Mau punya hunian sekaligus investasi dengan harga dibawah Rp 250 jutaan di kawasan Sidoarjo? Cek aneka pilihan huniannya di sini! Bahkan pada 2019 Sidoarjo bersama dengan Surabaya dan Banyuwangi ditunjuk sebagai “Smart City” oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti acara bertajuk “Indonesia International Smart City and Forum 2019”. Bahkan terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diapresiasi oleh pemerintah pusat. Bahkan kabupaten Sidoarjo merupakan satu-satunya kawasan yang telah memiliki infrastruktur jaringan teknologi fiber optik dan data center secara mandiri oleh Diskominfo Sidoarjo. Hal ini tentu menjadi keunggulan Sidoarjo di mata masyarakat. Masih banyak hal-hal yang belum diketahui banyak orang mengenai kabupaten yang kerap dijuluki pinggiran Surabaya ini. Berikut penjelasan mengenai 5 keunggulan dan keunikan Sidoarjo. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Pariwisata Bagi pecinta destinasi alam pantai pastinya tidak boleh ketinggalan dengan salah satu pantai yang berada di Sidoarjo ini. Sidoarjo merupakan salah satu kawasan yang menyimpan banyak pesona alam yang indah. Sidoarjo memiliki banyak tempat wisata yang memesona. Bagi para domestik lokal maupun internasional, mungkin masih asing dengan kawasan Sidoarjo. Namun kabupaten di Jawa Timur ini dapat menjadi salah satu alternatif baru untuk menikmati liburan bersama keluarga atau teman. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Wisata Lumpur Lapindo Lumpur Lapindo, tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, sebab hal ini merupakan salah satu musibah yang menimpa warga Sidoarjo pada 2006. Namun siapa sangka dari sebuah fenomena alam justru saat ini lokasi lumpur Lapindo menjadi tempat wisata dan selalu ramai dikunjungi di musim liburan. Bagi para pecinta fotografi, lokasi ini banyak dijadikan spot menarik untuk didokumentasikan sehingga menciptakan foto yang indah. Apabila ingin berkunjung, pengunjung tidak membutuhkan biaya besar karena hingga saat ini masih dikelola langsung oleh warga setempat. Pengunjung hanya dikenakan biaya Rp untuk biaya parkir, jika pengunjung ingin melihat pusat semburan lumpur akan dikenakan biaya Rp untuk jasa ojek. Sangat terjangkau bukan? Tertarik untuk mengunjungi kawasan semburan lumpur Lapindo ini? Ingin punya rumah sendiri? Temukan aneka cerita yang menginspirasi seputar perjuangan wujudkan mimpi punya rumah sendiri hanya di Cerita Rumah. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Wisata Pantai Ketingan Bagi pecinta destinasi alam pantai pastinya tidak boleh ketinggalan dengan salah satu pantai yang berada di Sidoarjo ini. Salah satu pantai yang memiliki panorama yang indah adalah Pantai Ketingan yang berlokasi di Desa Sawohan. Nuansa sejuk dan nyaman dapat ditemukan di pantai ini. Pemandangan hutan bakau juga menjadi salah satu daya tarik pantai di Sidoarjo ini. Sepanjang perjalanan menuju lokasi dihiasi dengan ribuan pohon bakau yang indah dan rindang. Suara merdu burung-burung yang terbang menghiasi pemandangan langit juga menghiasi alam pantai Kepentigan ini. Lokasi wisata yang eksotis ini tidak dikenakan biaya sama sekali untuk para pengunjung hanya tinggal datang saja dan menikmati pemandangan sekitar. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Wisata Museum Mpu Tantular Tidak hanya wisata alam saja yang dapat dinikmati dari Sidoarjo, terdapat pula museum Mpu Tantular yang menjadi pilihan destinasi. Para pengunjung dapat belajar banyak hal dan mendapatkan informasi baru mengenai benda-benda peninggalan bersejarah. Beberapa diantaranya adalah emas dan lukisan yang konon dibuat pada abad 11. Di museum ini juga dapat menambah pengetahuan mengenai aneka kebudayaan berbagai lokasi bersejarah di Indonesia. Museum ini cocok dijadikan untuk pilihan wisata keluarga atau pendidikan. Bila ingin berkunjung ke dalam museum pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp Jumlah koleksi pameran di dalam museum ini tercatat ada sebanyak buah. Jadi, pastikan punya cukup banyak waktu saat berkunjung ke museum ini. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Hunian Sidoarjo diibaratkan sebagai magnet yang mampu menarik kaum urban untuk beralih tinggal di kawasan yang berbatasan langsung dengan Surabaya ini. Sejak terjadinya ledakan penduduk di kawasan Sidoarjo, kabupaten yang berlokasi di Jawa Timur ini mulai menghadirkan berbagai pilihan hunian bagi warganya. Posisi kabupaten Sidoarjo yang strategis dari sisi geografis juga menjadi daya tarik para pencari hunian. Sidoarjo diibaratkan sebagai magnet yang mampu menarik kaum urban untuk beralih tinggal di kawasan yang berbatasan langsung dengan Surabaya ini. Bahkan para pekerja di Surabaya pun memilih untuk memiliki hunian di Sidoarjo. Alasannya adalah karena harga rumah di Sidoarjo masih terjangkau dibandingkan dengan Surabaya. Hal ini menjadi keunggulan Sidoarjo dibanding dengan Surabaya. Permintaan hunian di kota delta ini pun menjadi sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi kawasan Sidoarjo juga didukung dengan perkembangan infrastruktur yang mumpuni. Lagi cari rumah untuk dihuni atau untuk investasi? Simak 100 Rumah Dijual Terpopuler di Indonesia Selain harga yang terjangkau, keunggulan hunian di Sidoarjo adalah kehadiran berbagai aneka hunian baik dari yang mewah hingga rumah sederhana. Bahkan saat ini tidak hanya rumah tapak saja yang muncul di Sidoarjo, namun saat ini juga sedang dilakukan pembangunan hunian vertikal. Hal ini terjadi akibat keterbatasan lahan yang diakibatkan oleh ledakan pembangunan rumah. Hal ini tentu akan menjadi salah satu keunggulan dan keunikan Sidoarjo dilihat dari sisi hunian. Sehingga akan semakin banyak variasi hunian yang dapat menjadi pilihan para pencari hunian. Perkembangan Sidoarjo sebagai kawasan penyangga Surabaya tentu patut untuk diwaspadai karena di masa depan diprediksi akan menyaingi kota-kota besar di Jawa Timur. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Budaya Di Sidoarjo sendiri, ada banyak potensi dan keunggulan di sisi budaya selain pariwisata dan hunian. Keunggulan dan keunikan budaya Sidoarjo dapat menjadi daya tarik untuk para wisatawan. Ada banyak budaya-budaya yang belum banyak dikenal oleh masyarakat di luar Sidoarjo yang menarik untuk diulik. Beberapa diantaranya adalah acara kesenian seperti wayang, reog, dan tradisi kebudayaan yang dilakukan setiap tahunnya. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Budaya Lelang Bandeng Setiap tahun di kabupaten Sidoarjo tepatnya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan kegiatan lelang bandeng. Hal ini diadakan bertujuan untuk merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun di sisi lain hal ini dijadikan pula sebagai cara untuk mempromosikan ikan bandeng. Sehingga tiap tahunnya dapat menjadi motivasi bagi para petani tambak untuk meningkatkan kesejahteraannya. Tradisi ini dibarengi dengan kegiatan lain seperti pasar murah, berbagai macam hiburan gratis seperti orkes melayu, ludruk, lomba MTQ dan lainnya. Selain itu, terdapat kegiatan amal yang dilakukan dari hasil lelang bandeng tersebut. Biasanya warga akan mendonasikan hasil lelang untuk kegiatan sosial dan keagamaan melalui yayasan amal di Sidoarjo. Bandeng yang dilelang dinamakan bandeng “Kawakan” yang dipelihara antara 5 – 10 tahun dan mencapai berat 7 – 10 kg per ekor. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Budaya Wayang Kulit Jenis wayang kulit yang ada di Sidoarjo sebagian besar adalah kombinasi Wetanan dan Kulonan. Dari sisi instrumen, wayang kulit Sidoarjo menggunakan gamelan slendro, mirip dengan yang digunakan dalam ludruk. Pagelaran wayang kulit ini juga dilengkapi dengan campur sari bahkan terkadang menggunakan musik dangdut. Biasanya di bagian pembukaan pertunjukan wayang kulit akan disertai tarian Remo, dimana pengunjung diminta untuk memberikan saweran. Namun, saat ini keberadaan wayang kulit di Sidoarjo sudah semakin menurun karena tidak ada penurunan tradisi kepada kaum muda. Sehingga hal ini cukup memprihatinkan dan diharapkan masyarakat Sidoarjo masih tetap dapat membudidayakan wayang kulit khas Sidoarjo ini. Saat ini tidak ada lembaga formal atau non formal yang dapat mengajarkan wayang gaya Wetanan ini secara utuh. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Budaya Reog Cemandi Reog Cemandi adalah kesenian asli Sidoarjo yang hadir pada tahun 1926. Reog Cemandi berbeda dengan Reog Ponorogo, karena topengnya tidak dihiasi dengan bulu merak seperti ciri khas reog Ponorogo. Irama musik yang digunakan juga berbeda yaitu angklung dan gendang kecil. Jumlah pemain Reog Cemandi sekitar 13 orang dengan dua penari memakai topeng Barongan Lanang laki-laki dan Barongan Wadon perempuan. Lalu enam penabuh gendang dan empat pemain angklung yang mengiringi penari-penari tersebut. Dulunya, reog Cemandi adalah pertunjukan yang dipakai masyarakat desa Cemandi, untuk mengusir penjajah Belanda. Penduduk membentuk topeng menyerupai wajah buto cakil dengan dua taring untuk menakut-nakuti. Selain untuk mengusir penjajah, tarian ini juga sebagai himbauan untuk selalu mengingat Tuhan. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Infrastruktur Jalan tol ini menghubungkan empat wilayah yang menghubungkan Sidoarjo dan Gresik yaitu Krian – Legundi – Bunder – Manyar. Bagi Anda yang berpikir bahwa jaringan internet di Sidoarjo lambat atau tertinggal, Anda wajib mengubah pandangan tersebut. Pasalnya Sidoarjo sejak 2017 telah menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan ketersediaan teknologi informasi publik menuju “Sidoarjo Smart City”. Perkembangannya dari segi kebijakan, infrastruktur dan aplikasi digital cukup positif dan membanggakan. Bahkan Sidoarjo masuk ke dalam jajaran 25 kabupaten/kota yang dievaluasi untuk masuk Gerakan Menuju 100 Smart City. Selain jaringan internet yang sudah maju, Sidoarjo juga tak kalah dalam pembangunan jalan bebas hambatan, salah satunya adalah Jalan Tol KLBM Sidoarjo – Gresik. Jalan tol ini menghubungkan empat wilayah yang menghubungkan Sidoarjo dan Gresik yaitu Krian – Legundi – Bunder – Manyar. Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Jalan tol sepanjang 29 km ini telah beroperasi di akhir 2020 lalu, terdiri dari 3 seksi, jalan tol ini diharapkan akan menjadi urat nadi logistik dari kabupaten Sidoarjo menuju Gresik dan sebaliknya. Selain infrastruktur jalan tol, Sidoarjo juga memiliki transportasi publik bus trans Sidoarjo yang berhenti di setiap halte yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Di Sidoarjo juga dengan mudah ditemukan pusat perbelanjaan maupun fasilitas publik seperti rumah sakit atau sekolah. Tentunya apabila masih ada yang berpikir bahwa Sidoarjo adalah sebuah wilayah tertinggal harus siap untuk menghilangkan opininya tersebut. Pasalnya Sidoarjo sudah sangat berkembang pesat di semua sisi dan wajib menjadi salah satu daftar kawasan maju di Indonesia. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Kuliner Sidoarjo, kawasan yang terkenal dengan produksi udang dan bandeng ini menyimpan sejuta potensi kuliner yang luar biasa. Banyak tempat makan yang menarik untuk dikunjungi saat menyambangi Sidoarjo. Menu-menu makanan yang menggugah selera dapat dijadikan alternatif pilihan saat berwisata kuliner di Sidoarjo. Tak ada salahnya apabila mencoba aneka sajian yang ditawarkan berikut ini. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Kuliner Rawon Gajah Mada Rawon Gajah Mada ini disajikan dengan potongan daging yang ukurannya besar dan empuk. Rawon sebagai wisata kuliner Sidoarjo ini berbeda dengan yang lainnya. Rawon Gajah Mada ini disajikan dengan potongan daging yang ukurannya besar dan empuk. Dilengkapi dengan menu tambahan seperti tempe, sambal toge, dan telur asin membuat rawon ini tambah lezat. Rawon Gajah Mada ini dapat dinikmati pada malam hari karena waktu beroperasinya mulai pukul – Warung makan ini selalu ramai dikunjungi pada malam hari oleh berbagai kalangan pecinta rawon. Berdiri sejak 1945, Rawon Gajah Mada tidak mematok harga yang mahal. Untuk menu rawon dan perkedel dibanderol dengan harga Rp sedangkan untuk menu rawon dan empal dibanderol dengan harga Rp Selain rawon, terdapat menu lain yang ditawarkan seperti nasi campur namun tentu saja menu yang wajib dicoba dan paling laris adalah rawon. Keunggulan dan Keunikan Kuliner Sidoarjo Tahu Campur Abdi Rasa Tahu campur Abdi Rasa ini adalah tempat makan di Sidoarjo yang menawarkan menu makanan berkuah. Makanan ini biasa dihidangkan untuk mengobati rasa lapar di tengah malam. Perpaduan bumbu dan kikil serta sayurannya terasa pas dan siap memanjakan lidah para pengunjungnya. Seporsi tahu campur dilengkapi dengan kikil, tulang muda, tahu goreng, dan toge. Tempat makan ini mulai beroperasi sejak pukul Tak hanya itu, harganya pun cukup ekonomis satu porsi tahu campur dibanderol dengan harga Rp 15 ribu saja. Menu tahu campur ini berbeda dengan tahu campur kebanyakan dan tidak dapat ditemukan di tempat lain. Hal inilah yang membuat tempat makan ini selalu ramai dikunjungi hingga tengah malam. Bahkan ada yang rela mengantri berjam-jam hanya untuk menikmati santapan yang populer di Sidoarjo ini. Keunggulan dan Keunikan Sidoarjo Kuliner Depot Langgeng Depot Langgeng adalah salah satu tempat makan yang sangat terkenal dengan sajian sop buntutnya. Hal ini disebabkan karena sop buntut tersebut memiliki kuah yang bening, segar, dan tidak berbau amis serta memiliki rasa yang lezat. Hal yang membedakan dengan sop buntut yang lain yaitu daging yang digunakan memiliki tekstur yang empuk dan bumbunya meresap hingga ke tulang. Tidak hanya sop buntut saja menu yang ditawarkan, di Depot Langgeng juga ada sajian lainnya yang tidak kalah lezat sebut saja iga bakar, iga penyet, dan aneka pepes. Apabila ingin menikmati menu di Depot Langgeng bisa dari pagi hari, karena tempat makan ini sudah beroperasi sejak pukul – Harga yang dibanderol untuk satu porsi sop buntut adalah Rp Tersedia juga menu minuman segar seperti es jeruk dan es sinom. Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider. Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Potensisumber daya alam sangat bervariasi, seperti pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan serta perkebunan. Dari data luas areal perkebunan yang ada di Jawa Timur, yang mempunyai areal terluas adalah perkebunan kelapa, yaitu sebesar 287.334 Ha dengan hasil produksi sebesar 252.672 ton. Diikuti oleh luas areal perkebunan
Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten yang terletak di selatan Kota Surabaya, Jawa Timur. Sidoarjo terkenal sebagai salah satu pusat perekonomian di Jawa Timur. Letaknya yang berdekatan dengan Surabaya serta dilalui Jalur Pantura bagian timur, menjadikan Sidoarjo strategis untuk industri. Beragam perusahaan besar ada di Sidoarjo, baik swasta maupun BUMN. Perannya sebagai penyangga ibu kota provinsi secara tak langsung juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sana. Mayoritas masyarakat Sidoarjo menggantungkan hidupnya pada sektor industri dan transportasi, meskipun masih ada juga yang berprofesi sebagai nelayan dan petani. Tanah tempat Kabupaten Sidoarjo berdiri merupakan delta Sungai Brantas. Delta adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai, atau danau sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat memasuki laut. Oleh sebab itu Kabupaten Sidoarjo juga dikenal sebagai Kota Delta. Meski berperan sebagai penyangga Kota Surabaya, Sidoarjo masih jarang terekspos dan sering dianggap sebagai bagian dari Surabaya, oleh karenanya penulis coba menguak lima keunikan yang dimiliki oleh Kota Delta ini. 1. Pulau LusiPulai Lusi terletak di muara Sungai Porong. Pulau ini terbentuk dari endapan lumpur lapindo yang dialirkan ke sungai, oleh karena itu dinamakan Pulau Lusi, alias Pulau Lumpur situs untuk bisa menuju ke Pulau Lusi pengunjung wajib menaiki kapal dari kawasan Wisata Tlocor. Tarifnya lumayan terjangkau, hanya sekitar per orang. 2. Museum Mpu TantularMuseum Mpu Tantular terletak di daerah Buduran, Sidoarjo, tepatnya di bawah jembatan layang Buduran. Dahulu museum ini terletak di Surabaya, tetapi pada tahun 2004 dipindah ke Sidoarjo. Museum ini mennyimpan berbagai koleksi benda bersejarah seperti lukisan, uang kuno, kendaraan kuno, serta galeri saintek3. Lumpur LapindoPada tanggal 29 Mei 2006 terjadi sebuah kecelakaan kerja yang dialami oleh PT. Lapindo Brantas, sebuah perusahaan pengeboran migas, yang mengakibatkan munculnya semburan lumpur panas di wilayah Kecamatan Porong, Sidoarjo. Seiring berjalannya waktu semburan tersebut semakin besar dan tak terkendali hingga akhirnya merendam puluhan desa di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan tahun telah berlalu sejak semburan terjadi, kini area tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di SIdoarjo. Pada 2014 lalu seorang seniman membuat patung-patung berbentuk manusia yang terendam lumpur sebagai gambaran penderitaan warga yang menjadi Kampung Batik JetisKampung Batik Jetis terletak di Dusun Jetis, Kelurahan Lemah Putro, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Lokasi kampung tersebut terletak di sebelah kanan jalan utama Sidoarjo-Surabaya, dan berada dekat dengan Stasiun Jetis memiliki khas corak dan warna yang cerah seperti hijau, kuning, dan merah. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta berwarna coklat dan hanya memakai motif dua warna. Motif batik jetis didominasi oleh flora dan fauna khas Sidoarjo serta memiliki warna-warna cerah, seperti kembang tebu, beras wutah, pecah kopi, kembang bayem, maupun burung merak. Secara filosofi, motif kembang tebu muncul karena Sidoarjo memiliki banyak pabrik gula. Motif beras wutah dilatarbelakangi adanya dua penggilingan padi di Sidoarjo di masa lalu namun tetap saja kurang dibandingkan kebutuhan masyarakat akan beras. Motif pecah kopi lahir dilandasi oleh banyaknya masyarakat Sidoarjo pada waktu dulu bercocok tanam kopi. Motif kembang bayem muncul karena dulu Sidoarjo merupakan daerah pemasok sayur-sayuran terutama bagi masyarakat Surabaya. Sedangkan, motif burung merak diperkirakan muncul lantaran dulunya di daerah Sidoarjo banyak dihuni oleh burung merak ketika masih berupa hutan. 5. Taman Tanjung PuriTaman Tanjung Puri terletak di Desa Bluru, Kecamatan Sidoarjo. Taman kota ini menjadi proyek percontohan ruang terbuka hijau yang nyaman dan ramah lingkungan. Taman juga berfungsi untuk edukasi lingkungan hidup, rekreasi, maupun sekadar bersantai menghirup udara segar bagi warga Sidoarjo, sekaligus tempat bernuansa budaya karena disana terdapat tiga bangunan berarsitektur khas tadi lima hal unik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo. Sebagai kota satelit dari Surabaya yang memiliki banyak sentra industri, ternyata Sidoarjo masih menyimpan keunikan-keunikan dan potensi yang bisa dieksplorasi agar mampu mengangkat sektor pariwisata. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
LWFdvO.